Pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II, SBY-Boediono genap berusia 100 hari pada hari ini. Selama 100 hari pula, kami mahasiswa Indonesia terus memantau dan mengawasi kinerja pemerintahan. Program 100 hari pemerintahan SBY yang dijanjikan akan menjadi prioritas dalam 100 hari pertama pemerintahan pun ternyata tidak ada yang dapat secara nyata dirasakan perkembangannya. Program-program yang dicanangkan tidak menyentuh persoalan yang mendasar, parameter yang digunakan semu dan hanya sekedar dipasang agar dapat dianggap berhasil, dan terkesan hanya sebagai bungkus untuk pencitraan semata.

Program yang dijalankan memang yang sudah semestinya dijalankan, dan tidak ada gebrakan baru yang dapat dibanggakan. Justru banyak kebijakan yang bertolak belakang dengan program 100 hari. Implementasi ACFTA yang dibiarkan begitu saja dilaksanakan tahun ini adalah sangat bertentangan dengan program pemberdayaan UMKM yang menjadi prioritas pemerintahan. Oleh karena itu kami BEM KM Undip, BEM KM Unnes, dan BEM Polines yang merupakan bagian dari Aliansi BEM Seluruh Indonesia di Kota Semarang, menyatakan sikap :

  1. Menggugat klaim keberhasilan 100 hari pemerintahan SBY-Boediono.
  2. Nonaktifkan Boediono, Sri Mulyani, dan semua pejabat negara yang terlibat kasus Century sebagai itikad baik dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih.
  3. Ganti menteri-menteri yang tidak produktif.

Kami Aliansi BEM SI wilayah Semarang meminta kepada masyarakat untuk tetap kritis pada pemerintahan, jangan mudah tertipu oleh kata-kata manis dan klaim-klaim yang sebenarnya tidak demikian keaadanya. Masyarakat yang cerdas dalam mengawasi pemerintahan akan mendorong pemerintahan bersih dan bekerja optimal. Karena pemerintahan pada dasarnya adalah bekerja untuk rakyat.

HIDUP RAKYAT INDONESIA !!

Atas nama Mahasiswa Indonesia

(BEM SI wilayah Semarang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar