Pergi bekerja dari rumah ke kantor dengan cara terbang menggunakan roket di punggung mungkin akan terjadi pada tahun 2030. Tidak hanya orang, mobil pun bisa terbang. Apakah itu akan terjadi?? Saya akan menjelaskannya.
Bukan tidak mungkin nanti robot akan memiliki perasaan seperti manusia. Sebaliknya, sebagian perangkat tubuh manusia akan ditambah dengan peralatan robot. Misalnya, pada sebagian tangan atau kaki manusia nanti ada perangkat robotnya sehingga dapat memiliki tenaga ekstra untuk bekerja.
Tidak hanya itu. Bisa jadi nanti manusia bisa melihat kehidupan masyarakat di masa depan setelah ”dikirim” melalui perangkat yang disebut lorong waktu sehingga bisa mengetahui dan bisa mencegah kemungkinan hal-hal yang bisa membinasakan kehidupan umat manusia di masa datang. Itu semua hanyalah gambaran saya di tahun 2030 nanti, mungkin seperti mimpi atau seperti menyaksikan film-film fiksi di layar kaca atau bioskop. Namun, hal itu sangat mungkin terjadi.
Sebagian orang merasa bingung dan kaget pada perkembangan teknologi itu. Namun, sebagian lagi merasa tertantang. Contohnya, ketika sejumlah orang dalam suatu perusahaan dilengkapi dengan alat canggih untuk mengirim dan menerima surat elektronik, sebagian di antaranya ada yang gagap teknologi atau gaptek.
Demikian dalam bekerja, adakalanya pergi ke kantor adalah suatu keharusan. Padahal, di era serba cepat seperti sekarang, pekerjaan berorientasi pada memaksimalkan output (hasil). Di era serba teknologi seperti sekarang, cara berkomunikasi dan melakukan transaksi bisnis yang efektif tidak selalu harus melalui cara bertatap muka.
Dulu transaksi perbankan masih dilakukan secara konvensional, di mana nasabah yang mau mentransfer uang harus mendatangi kantor bank dan bertemu langsung dengan customer service. Kalau banyak yang melakukan transaksi, para nasabah harus bersabar untuk antri. Kondisi ini tentu saja sangat menyita waktu, tapi sekarang transaksi perbankan sudah bisa dilakukan dalam waktu cepat melalui internet banking. Dengan menekan tombol di keyboard komputer yang terhubung ke jaringan internet, sekarang nasabah bisa melakukan transaksi perbankan dari mana dan kapan saja. Perkembangan teknologi informasi mampu mengatasi dimensi waktu, ruang, dan jarak.
Perkembangan teknologi informasi telah mengubah cara pandang dan perilaku orang dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga bisa mengubah mekanisme kerja sebuah perusahaan. Adakalanya perkembangan teknologi informasi yang berlangsung dengan cepat bisa melampaui perkembangan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu, perusahaan yang lambat dalam mengikut perkembangan teknologi bisa kalah dalam persaingan usaha. Saat ini jaringan internet relatif sudah memasyarakat meskipun di Indonesia masih terbilang mahal untuk bisa memakai internet, bila dibandingkan dengan di negara maju.
Sekarang perkembangan perangkat keras, perangkat lunak, dan telekomunikasi berlangsung sangat cepat. Jadi kalau sebuah perusahaan tidak mengikuti arus teknologi, maka perusahaan tersebut bisa jauh ketinggalan. Oleh karena itu, perkembangan teknologi komunikasi dan informasi perlu terus diikuti agar sebuah perusahaan bisa melakukan investasi dengan cepat dan tepat agar tidak sia-sia. Investasi dalam bidang teknologi informasi hendaknya jangan dilihat pada nilai uang yang dikeluarkan pada saat ini, tetapi harus dilihat output dan manfaatnya dalam jangka panjang.
Di negara-negara maju seperti Jepang, proses produksi dari perusahaan-perusahaan manufaktur sudah memakai tenaga robot karena tenaga manusia sudah sangat mahal di Negeri Sakura itu. Sebaliknya, di negara berkembang seperti Indonesia, pemakaian robot dapat mengancam keberlangsungan tenaga manusia.
Mungkinkah pemakaian robot dapat dilakukan pada saat jumlah penduduk Indonesia berkurang? Jawabannya bisa saja, Indonesia bisa saja nanti menggunakan tenaga robot karena kalau kondisinya terus seperti sekarang, jumlah penduduk bisa berkurang secara alamiah karena sebagian meninggal dunia akibat kelaparan dan bencana alam yang disebabkan oleh faktor orang Indonesia sendiri.
Tentunya, Saya sangat tidak berharap hal itu terjadi. Saya menginginkan generasi yang akan hidup di tahun 2030 bisa tetap tinggal di negara Indonesia dengan kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Indonesia mempunyai keunggulan pada industri berbasis sumber daya alam dan industri permesinan di masa mendatang. Sumber daya alam yang dapat diandalkan adalah pertanian dan kehutanan.
Begitu pun, pada tahun 2030, Indonesia diharapkan bukan saja sudah mampu berswasembada, tetapi juga dapat menjadi negara eksportir produk-produk pertanian tropis utama di dunia. Dari segi manufakur, pada tahun 2030 produk yang dihasilkan industri akan meningkat seperti otomotif dan elektronik. Saya berpendapat, Indonesia juga tidak dapat sekadar menjadi pemakai produk teknologi, melainkan juga harus menjadi pencipta teknologi dan pembuat barang berteknologi tinggi yang kita butuhkan secara ekonomis.
Pemikiran - pemikiran itu tidaklah muncul pikiran para politisi, melainkan dari penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan menguasai pengetahuan dan teknologi, bangsa Indonesia dapat melangkah maju bersama bangsa-bangsa lain. Apa pun tantangannya, Indonesia tidak bisa melangkah mundur lagi atau kembali ke masa lampau karena harus menemukan solusi baru dalam mengatasi berbagai persoalan masa depan.
Inilah artikel yang saya buat, semoga bermanfaat demi kemajuan teknologi di tahun 2030...
HIDUP MAHASISWA!!!!